Wednesday, May 15, 2019

UMBUL KRAPYAK

Kolam (Umbul) Krapyak terletak di timur Panggung Krapyak dengan jarak ± 348 M. Pada tahun 1985 kondisi lingkungan sekitar kolam merupakan kebun kosong dengan banyak ditumbuhi pohon kelapa dan pohon pisang serta rumput ilalang.
Struktur kolam yang diduga merupakan bagian dari Panggung Krapyak terletak di Pedukuhan Krapyak Wetan, Desa Panggungharjo, Kec. Sewon, Kab. Bantul, D.I.Yogyakarta
Kolam berbentuk persegi panjang berukuran 34 M x 11 M dengan kedalamanan 125 cm..
Bahan dari bata berplester. Bagian tengah kolam terdapat batu andesit berbentuk kerucut dengan bagian tengah berlubang dan ditutup dengan batu berbentuk bulat panjang. Pada bagian ujung batu terdapat hiasan bunga teratai. Batu tersebut berfungsi sebagai umbul/pancuran. Kolam ini dilengkapi dengan trap tangga dari susunan bata. Pada bagian pinggir kolam sisi selatan terdapat 3 (tiga) saluran pembuangan air berukuran Ø 12 cm.
Ekskavasi Disbud Propinsi DIY berhasil mengungkap kembali beberapa bagian dari kolam yang telah tertimbun, yaitu dinding kolam sudut timur laut, dinding kolam sisi timur, lantai kolam, tangga kolam, dinding sudut tenggara, saluran pembuangan air, dan batu pancuran umbul berukuran tinggi 22 cm dengan lebar bagian atas 30 cm x 30 cm dan lebar bagian bawah 42 cm x 42 cm, serta Ø lubang 10 cm. Kondisi eksisting bangunan kolam (umbul) telah hilang. Hal ini dikarenakan di atasnya telah dibangun bangunan pemukiman

Ditemukan juga Sumur Kuno
Secara administrasi berada di Pedukuhan Krapyak Wetan, Desa Panggungharjo, Kec. Sewon, Kab. Bantul, D.I.Yogyakarta., terletak di timur Panggung Krapyak dengan jarak ± 336 M, tepatnya berada di utara Kolam (Umbul) Krapyak dengan jarak ± 15 M.
Berukuran tinggi struktur 56 cm, tebal struktur pondasi 94 cm, diameter struktur sumur 178 cm, diameter lubang sumur 112 cm, lebar bibir sumur 32 cm. Struktur Sumur Kuno dibangun dari susunan bata dengan perekat dan plesteran bligon.
Testpit di dua lokasi yaitu di barat dan utara sumur dengan hasil : Ditemukan struktur pondasi lantai Sumur Kuno tersusun dari pasangan bata yang kondisinya tidak utuh dengan spesi bligon. Struktur tersebut berbentuk melengkung ke arah dalam mengikuti bentuk sumur selebar 253 cm

Sisa Struktur Benteng
Terletak di Dusun Krapyak Kulon, Desa Panggungharjo, Kec. Sewon, Kab. Bantul, D.I.Yogyakarta. Sisa struktur tersebut tepatnya berada di tepi jalan desa sebelah Selatan lapangan RS. Patmasuri atau ± 383 M di sebelah Selatan Panggung Krapyak.
Berdasarkan informasi masyarakat sekitar, kondisi sisa struktur benteng ini sebelum gempa 2006 masih terlihat di permukaan tanah. Kemudian, pasca gempa 2006 sisa-sisa runtuhan pagar/benteng sudah tidak ditemukan lagi.,
Pada tahun 2006 Dinas Kebudayaan D.I.Yogyakarta melakukan ekskavasi terhadap sisa struktur benteng Panggung Krapyak sebelah Selatan.
Lokasi ekskavasi berada di pinggir Selatan lapangan dan juga berada di pinggir jalan Dusun Krapyak Kulon yang terbuat dari pengerasan tanah dan batu gundul. Kondisi terakhir pagar diketahui membujur dari Barat ke Timur dengan panjang ± 200 cm, tebal ± 50 cm, dan tinggi ± 130 cm.

Hasil Ekskavasi : struktur bagian atas telah hilang/runtuh akibat gempa, sehingga hanya menyisakan bagian pondasi sepanjang 2 meter dengan lebar pondasi ± 63 cm. Susunan pagar/benteng tersebut berupa bata berspesi bligon yang disusun berselang-seling membujur Utara-Selatan atau Barat ke Timur, ukuran bata tersebut rata-rata panjang 26 cm, lebar 14 cm, dan tebalnya 5 cm. Tinggi struktur pondasi yang ditemukan ± 90 cm.
Sisa Struktur Tembok/Pagar dan Sisa Struktur Benteng Panggung Krapyak Yang Pernah di Temukan

Struktur tembok (A)
Berdasarkan hasil Kegiatan Pemetaan Situasi dan Penggambaran yang dilakukan oleh SPSP D.I.Yogyakarta pada tahun 1985, di sisi timur ± 300 m dari Panggung Krapyak terdapat 2 (dua) sisa struktur tembok dengan lokasi tidak berjauhan dan secara administrasi berada di Pedukuhan Krapyak Wetan, Desa Panggungharjo, Kec. Sewon, Kab. Bantul, D.I.Yogyakarta, tetapi sekarang tidak ditemukan Sisa struktur tembok terletak di utara Kolam (Umbul) Krapyak dengan jarak ± 80 M atau terletak di timur Panggung Krapyak dengan jarak ± 308 M.. Sisa struktur tembok/benteng tersebut hanya menyisakan sepanjang 25 M membujur utara-selatan. Struktur tersebut terbuat dari bata berplester bligon

Sisa struktur tembok (B)
Kondisi sisa struktur tembok B sudah tidak berbekas. Struktur tersebut dahulu berada di tepi jalan Dusun Krapyak Wetan. Sisa struktur tembok terletak di utara Kolam (Umbul) Krapyak dengan jarak ± 165 M atau terletak di timur Panggung Krapyak dengan jarak ± 324 M. Pada tahun 1985, sisa struktur tembok/benteng hanya menyisakan sepanjang 25 M membujur utara-selatan. Struktur tersebut terbuat dari bata berplester.
Menurut Bpk Djoko Sudibjo (68Th), di daerah perbatasan Jogokaryan-Krapyak Wetan, dahulu terdapat sisa struktur benteng membujur Utara-Selatan. Saat ini sisa struktur benteng tersebut sudah tidak berbekas lagi karena pembangunan jalan dan bangunan pemukiman. Selain itu dahulu di sisi timur tepatnya di sudut tenggara Dusun Krapyak Wetan dan sebelah barat lokasi Panggung juga terdapat sisa struktur benteng. Berdasarkan lokasinya, diduga sisa struktur benteng tersebut merupakan benteng dari Panggung Krapyak seperti sisa struktur yang ditemukan di bagian Selatan lapangan RS. Patmasuri

Sisa Struktur Tembok
Terletak di pekarangan Bapak Agus Yuwartana dan Ibu Yenuar Karyaningsih dengan alamat Minggiran MJ 2/1500, Kelurahan Minggiran ,Kecamatan Mantrijeron, Kota Yogyakarta,
Sisa struktur tembok terletak di Utara Panggung Krapyak dengan jarak ± 360 M. Sisa struktur tembok membujur utara-selatan yang kondisinya sebagian berada di pekarangan rumah dan sisanya berada di dalam rumah. Sisa struktur tembok tersebut mempunyai panjang 29,3 m; tebal/lebar 47 cm; tinggi 94 cm-190 cm. Struktur terbuat dari bata berplester dan berperekat bligon.

Bulak Segaran
Berdasarkan informasi narasumber Djoko Sudibjo (68 Th), dahulu di daerah Krapyak Wetan terdapat lokasi yang dikenal dengan Bulak Segaran. Menurut informasi dahulu lokasi tersebut terdapat kolam buatan yang sangat luas untuk menampung luapan sumber air di wilayah tersebut. Karena kolamnya sangat luas, maka oleh masyarakat setempat disebut segaran. Lokasi tersebut sampai saat ini oleh beberapa masyarakat gologan tua di wilayah Krapyak masih dikenal sebagai Bulak Segaran. Bekas lokasi tersebut saat ini digunakan sebagai lapangan sepak bola. Lokasi tersebut berada di ujung Selatan Dusun Krapyak Wetan, tepatnya di Timur kompleks makam Krapyak





















Gunungan
Daerah Gunungan ini lokasinya berada di Timur lokasi Bulak Segaran. Daerah ini kondisinya relatif lebih tinggi dari lingkungan sekitarnya. Menurut infromasi narasumber, daerah Gunungan ini terbentuk dari tanah urug hasil galian Bulak Segaran. Oleh karena lingkungannya lebih tinggi dari kondisi sekitarnya, maka daerah tersebut dikenal sebagai Gunungan.

Wednesday, May 1, 2019

Bangsal Ageng Kepatihan

Bangsal Ageng Kepatihan
Bangsal Ageng yang mulanya dipakai untuk menyelenggarakan hajatan Sultan Keraton yogyakarta. Sesudah acara panggih yang dilaksanakan di keraton kemudian pengantin diboyong ke Kepatihan. Di bangsal Kepatihan inilah kemudian diadakan perayaan dengan menampilkan suatu tarian atau Beksan Entheng, Beksan Lawung Alus, dan Beksan Lawung Gagah serta Sekar Madura.

Kini tempat itu berubah nama menjadi Bangsal Kepatihan dan berfungsi sebagai lokasi pertemuan, pertunjukan seni, dan sebagainya. 









 Bangunan ini menghadap keselatan dengan corak pendopo seperti lazimnya bangunan2 ciri khas ndalem2 di seputar kraton Yogyakarta. Joglo terbuka tanpa dinding disebut dengan Bangsal sedangkan joglo tertutup dinding dinamakan Gedhong (gedung).

Monday, April 15, 2019

Ndalem Mangkubumen

Dibangun pada tahun 1865 oleh Sri Sultan Hamengku Buwono VI, Dalem Mangkubumen didirikan sebagai tempat tinggal putra mahkota atau Pangeran Adipati Anom. Setelah putra mahkota naik tahta dalem ini ditempati oleh adik kandungnya GPH Mangkubumi sehingga kemudian lebih dikenal dengan nama Dalem Mangkubumen. Setelah GPH Mangkubumi wafat, adiknya yaitu GPH Buminoto menggantikannya menempati Dalem Mangkubumen sampai tahun 1928. Kediaman tersebut juga pernah dijadikan tempat tinggal sementara oleh Jenderal Sudirman pada Agresi Militer II Belanda. Mulai tahun 1983, dulu ndalem mangkubumen pernah digunakan Fakultas Kedokteran UGM sebelum menempati lokasi di sekip utara ini dan sampai sekarang Dalem Mangkubumen perdigunakan sebagai kampus Universitas Widya Mataram dan dulu juga pernah di gunakan sebagai SMA Mataram.















Dalem Mangkubumen beratap dalam bentuk joglo (pendapa) dan limasan (rumah induk/dalem). Dalem ini berbentuk bujur sangkar dengan susunan ruangan yang terdiri dari ruang pertemuan/pendapa, ruang pentas wayang, dan ruang keluarga. Pendapa menggunakan blandar bersusun yang disebut blandar tumpang sari, semakin keatas semakin melebar, dan memiliki empat tiang pokok di tengah (saka guru). Konstruksi saka guru ini disebut sunduk kili, berfungsi sebagai pengikat bangunan supaya tidak berubah bentuk posisinya.

Monday, April 1, 2019

Loji Kebon Gedung Agung SD Ngupasan I

Loji Kebon Gedung Agung SD Ngupasan I
SD Ngupasan I pada awalnya adalah bagian dari Loji Kebon ( Gedung Agung ) yang digunakan untuk sekolah bagi gadis-gadis Eropa pada tahun 1912. Sekolah itu dikenal dengan nama Iste Europeesche Meisjes School.

Selanjutnya, tahun 1930 sekolah itu dihapus. Gedungnya kemudian digunakan untuk Sekolah Dasar Pertama Ambon atau Iste Europeesche Lagere Ambongsche hingga 1942.

Gedung ini Sejak tahun 1950 digunakan sebagai Sekolah Dasar Ngupasan I dan II hingga sekarang. Bangunan peninggalan Belanda ini berdenah persegi panjang, menghadap ke selatan, mempunyai beberapa ruang kelas dan ruang kantor. Atap berbentuk limasan dengan bahan genteng. Bangunan terkesan rendah karena atap dengan teras menjadi satu.


Bangunan ini telah ditetapkan sebagai Cagar Budaya melalui Per.Men Budpar RI No. PM25/PW.007/MKP/2007




 Foto by. Kangmas Joyo Riwan
#kerabatkelilingjogja #BPCBDIY

Teras bagian depan di sisi atas berhiasan geometric dan mempunyai ventilasi udara. Pintu dan jendela terbuat dari kayu pada bagian bawah dan kaca bagian atas. Di atas pintu terdapat ventilasi udara. Di samping itu terdapat dua jendela kaca berteralis dengan ukuran tinggi dan lebar. Semua kelas bentuk dan modelnya sama. Dinding tembok dan dinding bagian bawah menggunakan keramik warna biru. Bangunan ini belum banyak mengalami perubahan. SD Ngupasan terletak di Jalan Reksobayan, Ngupasan, Gondomanan, Yogyakarta.

Friday, March 15, 2019

Ndalem Pujokusuman

Ndalem Pujokusuman
Ndalem Pujokusuman terletak di jln Brigjen Katamso utara Pojok Benteng Timur (wetan) kota Yogyakarta. Dalem Pujokusuman dibangun pada masa Sultan Hamengku Buwana II adalah raja Kesultanan Yogyakarta yang memerintah selama tiga periode, yaitu 1792 - 1810, 1811 - 1812, dan 1826 - 1828 dan kemungkinan ndalem pujokusuman di bangun sekitar thn 1800 an (wikipedia)
Pada awalnya dalem ini ditempati oleh KRT Danudiningrat yang merupakan menantu Sultan Hamengku Buwana VII. Pada tahun 1901 diberikan kepada GBPH Pujokusumo yang merupakan putra Sultan Hamengku Buwana VIII sekitar thn 1921 . Pada tahun 1948 hingga 1949, dalem ini pernah digunakan sebagai markas pasukan gerilya Hantu Maut.

Bangunan terdiri atas pendopo, balai rata, pringgitan, dalem (sentong kanan, sentong tengah, sentong kiri), gandhok kanan, gandhok kiri, dan gadri. Pada saat ini dalem ini dipergunakan sebagai sekolah tari Jawa klasik ”Sasmita Mardawa” dan pada tahun 2011 ditetapkan sebagai pusat seni tari gaya Yogyakarta oleh Pemerintah Provinsi DIY.

















 Komplek bangunan ndalem Pujokusuman masih ditempati oleh Keturunan GBPH Pujokusumo sampai sekarang.